LITERASI MADRASAH DI MI TARIS WINONG
Madrasah telah menempatkan
Pendidikan Agama sebagai salah satu prioritas untuk meningkatkan mutu sumber
daya manusia, khususnya siswa-siswi MI Tarbiyatul Islamiyah Winong. Program ini
bukan sekedar menekankan pada kesempatan memperoleh pendidikan tetapi juga
penghayatan serta pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari agar para
siswa memilki iman yang kuat serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka
pendidikan dan pelatihan harus berorientasi pada pada peningkatan ketaqwaan dan
penghayatan ajaran agama sebagai kecakapan hidup.
Kemajuan suatu bangsa tidak
hanya dibangun dengan bermodalkan kekayaan alam yang melimpah, maupun
pengelolaan tata negara yang mapan,melainkan berawal dari peradaban buku atau
penguasaan literasi yang berkelanjutan dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Namun, yang terjadi saat ini, budaya literasi sudah semakin
ditinggalkan oleh generasi muda Indonesia, seiring dengan perkembangan
pengetahuan dan teknologi, khususnya di bidang Digital. Kegiatan
masyarakat, khususnya kaum muda, menggunakan internet lebih banyak sebagai
sarana hiburan.
Padahal, pendidikan
berbasis budaya literasi, termasuk literasi digital, merupakan salah satu aspek
penting yang harus diterapkan di madrasah guna memupuk minat dan bakat yang terpendam
dalam diri mereka. Walaupun demikian, penguasaan literasi yang tinggi tentunya
tidak boleh mengabaikan aspek sosiokultural, karena literasi merupakan bagian
dari kultur atau budaya manusia. Pendidikan literasi yang dilakukan di
Indonesia, ditengarai belum mengembangkan kemampuan berpikir tinggi, atau HOTS
(Higher Order Thinking Skills) yang meliputi kemampuan analitis, sintesis,
evaluatif, kritis, imajinatif, dan kreatif. Hal ini tergambar bahwa di
madrasah, terdapat dikotomi antara belajar membaca (learning to read) dan
membaca untuk belajar (reading to learn). Kegiatan membaca belum mendapatkan
perhatian yang mendalam, terutama di mata pelajaran non-bahasa. Ketika
mempelajari konten mata pelajaran normatif, adaptif dan produktif, guru kurang
menggunakan teks materi pelajaran untuk mengembangkan kemampuan berpikir tinggi
tersebut.
Keberadaan perpustakaan baik
perpustakan umum, perpustakaan perguruan tinggi dan perpustakaan madrasah,
merupakan sarana untuk mendukung proses terbentuk masyarakat yang cerdas. Perpustakaan mempunyai posisi yang
strategis dalam masyarakat pembelajar karena perpustakaan bertugas mengumpulkan
mengelola dan menyediakan berbagai macam rekaman pengetahuan untuk dibaca dan
dipelajari. Guna menggambarkan perpustakaan sebagai sesuatu yang mempunyai
peran penting di masyarakat atau bangsa, maka perpustakaan mendapatkan sebutan
yang baik dan dapat dikatakan mempunyai makna yang tinggi, antara lain;
perpustakaan gudangnya ilmu dan informasi, perpustakaan membangun kecerdasan
bangsa, perpustakaan sebagai terminal informasi, perpustakaan membuka cakrawala
pengetahuan dunia dan lain sebagainya.
Warga madrasah belum
memiliki kesadaran dan wawasan kepustakawanan. Guru dan kepala madrasah masih
mengandalkan peran seorang pustakawan untuk menggerakkan perpustakaan, sehingga
apabila sebuah madrasah tidak memiliki seorang pustakawan, kegiatan literasi di
Perpustakaan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong tersebut akan terhambat. Selain
itu, masih jauh dari fungsinya sebagai sentral kegiatan literasi di
Perpustakaan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong.
Perpustakaan MI Tarbiyatul
Islamiyah Winong sudah saatnya bukan hanya sebagai ruangan untuk menyimpan buku
dan peralatan multi media, tetapi menjadi sebuah tempat untuk mengembangkan
kegiatan literasi yang menyenangkan dan relevan dengan kegiatan pembelajaran di
dalam kelas. Selain itu, Perpustakaan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong hendaknya
juga memiliki mading yang selalu penuh dengan tulisan siswa dan warga madrasah
lainnya.
GERAKAN
LITERASI MADRASAH (GLM)
Gerakan Literasi
Madrasah (GLM) merupakan sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk
menjadikan madrasah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat
sepanjang hayat melalui pelibatan publik. Kegiatan
Gerakan
Literasi Madrasah (GLM) ini memiliki
tujuan :
Tujuan Umum
Menumbuh kembangkan
budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi madrasah yang
diwujudkan dalam gerakan literasi di perpustakaan MI Tarbiyatul Islamiyah
Winong agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Tujuan Khusus
- Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik MI Tarbiyatul Islamiyah Winong
- Membangun ekosistem literasi madrasah di perpustakaan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong
- Menjadikan perpustakaan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong sebagai organisasi pembelajaran
- Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge management) di perpustakaan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong
- Menjaga keberlanjutan budaya literasi di perpustakaan MI Tarbiyatul Islamiyah Winong.
DOKUMENTASI PUBLIKASI KARYA LITERASI
Kegiatan yang dipublish melalui media online (facebook, instagram, youtube, website dll) menarik minat siswa atau warga madrasah untuk mengunjungi media tersebut, terlebih media online milik madrasahnya sendiri. Dengan demikian, budaya literasi akan semakin meningkat di kalangan warga madrasah.
Melalui
media tersebut, pada suatu saat mereka akan menemukan berbagai informasi dari
sekolah itu meski sudah berlalu puluhan tahun. Bahkan siswa yang membuat karya
akan menemukan foto, video atau cerita di media online akan membuatnya senang
dan bahagia. Kebanggaan bahwa dirinya pernah berkarya di sekolah dan
didokumentasikan serta dipublish sekolah hingga masih terlacak sampai kapanpun.
Ada beberapa hasil karya literasi yang telah didokumentasikan sebagai daya tarik warga madrasah maupun umum untuk bisa mengunjunginya sebagai bahan referensi dalam belajar dan berkarya, berinovasi dan sebagainya. Dokumentasi hasil karya tersebut, yakni :
1. Lomba/Karya Literasi
- Bercerita : Tikus dan Singa, Cerita Pandemi
- Da`i : Tausiyah Birrul Walidain, Aswaja Festival
- Story Telling : The Dove and The Wolf, The Fox and The Tork, The Farmer and The Golden Duck, Telling About Pandemic Covid-19.
2. Dokumentasi Literasi
Dokumentasi, penyimpanan dan pengelolaan data merupakan hal yang penting dalam memajukan literasi dan pengembangan gagasan ke depan. MI TARIS Winong telah menghimpun sejumlah dokumentasi literasi, diantaranya berupa video dan foto sebagai jejak rekam perjalanannya, yang perlu dikurasi, disusun secara sistematis. Ini dilakukan agar dapat dikembangkan dan dimanfaatkan generasi mendatang.
Komentar
Posting Komentar