Akidah Akhlak Kelas 5 MI Taris Winong
Buku Akidah Akhlak
Kelas 5 MI Taris Winong
Ayo gemar membaca!
Manusia satu-satunya makhluk yang paling sempurna. Karena hanya Manusia yang mendapat karunia akal dari Allah SWT. Dengan akal kita menjadi tahu bagaimana cara hidup yang baik, dapat memenuhi kebutuhan
hidup yang layak dan sebagainya. Pemanfaatan akal secara maksimal oleh manusia menjadikannya makhluk yang lebih unggul dibanding yang lain. Segala perilaku seseorang selalu dikendalikan oleh akal, baik perkataan maupun perbuatan.
Dengan penciptaan manusia yang sempurna, maka manusia seharusnya selalu berkata yang baik dengan mengucapkan kalimat thayyibah dan juga berbudi pekerti yang luhur.
Kalimat thayyibah artinya kalimat atau ucapan yang baik. Dalam kehidupan sehari-sehari, kita sebagai orang Islam harus membiasakan mengucapkan perkataan yang baik dan yang bermanfaat. Apabila tidak bisa berkata baik, hendaklah kita diam.
Perhatikan sabda Nabi Muhammad Saw berikut
تمصيل وأ اريخ لقيلف رخ لْا مويلا و لله اب نم ؤي ن اك نم
Artinya:
“Barang siapa yang beriman kepada Allah Swt dan hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.” (HR. Muttafaq alaih)
Kalimat thayyibah bermakna sebagai kalimat baik yang berisi sanjungan dan pujian terhadap keagungan Allah swt. Balasan pasti diperoleh bagi seorang hamba yang mau mengamalkan kalimat thayyibah dalam kehidupan sehari-hari, baik itu balasan yang secara langsung diterima di dunia dengan disukai oleh lingkungan sekitar maupun besok di akhirat dengan kebahagiaan dan kenikmatan yang abadi.
Salah satu kalimat thayyibah adalah:
ميظعلا ىلعلا لله اب لْ إ ةوق لَو ل وح لَ
Kalimat ini disebut hauqalah.
Arti kalimat La Haula Wa Laa quwwata illa billahil Aliyyil adzim adalah tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Swt yang Maha Tinggi dan Maha Agung.
Kalimat itu mengajarkan kepada kita bahwa dalam menjalani kehidupan ini kita memohon kepada Allah Swt untuk selalu diberikan kemampuan dan kekuatan untuk melakukan segala aktivitas yang tentunya harus bernilai ibadah.
Ketika kita menggantungkan harapan hanya kepada Allah Swt, maka tidak ada yang tidak mungkin atas kehendak-Nya. Seberat apapun hidup yang kita jalani, hendaknya selalu bersikap optimis dan tidak putus asa karena yakin bahwa Allah Swt akan menolong.
Komentar
Posting Komentar